Tulus

Langit biru... Ijinkan aku singgah Akan aku pahat sebuah nama

Sang Pedanda Baka, Sebuah Cerita Tentang Kepalsuan

“Dia dataaang!” Teriak si Kodok Hijau pada ikan-ikan yang sedang berlalu lalang di telaga dengan penuh ketakutan kemudian melompat ke atas daun teratai untuk mencari tempat persembunyiannya.

Semestinya Kamu

Semestinya itu kamu, Tempatku berlabuh dari penatnya dunia Denganmu, kedamaian itu kekal

Terpasung

Keping-keping rahasia menjangkau dalam dada Berdendang dalam relung hati

Peran Mambesak Dalam Menumbuhkan Nasionalisme Bangsa Papua Barat

“Saya tidak mau menjadi budak terus. Biar saya makan kah tidak kah, saya mau berdiri sendiri” (Arnold C. Ap)

Rabu, 06 Januari 2016

Mawar Berduri

Ilustrasi/Ist.

Tak terpahami jarak dan waktu
Jauh di pelataran hati
Benih cinta, kasih dan sayang telah semai bersama
Tak kupahami kini
Sang waktu mengikis segala rasa kita

Entah....
Ia tak mekar berseri seperti dahulu
Tak juga semerbak wangi beraroma
Benihnya telah kerdil dan mati bersama waktu

Hanya duri yang perlahan menyayat kalbu
Perih rasanya
Seakan teriris sembilu
Rasa ini terus hidup dan memburuh setiap detik

Sampai kapan kuketahui?
Apakah ku menyalahkan diriku?
Bolehkah ku salahkan waktu?

Akhh....
Kau memang mawar berduri
Durinya kau tumbuhkan hidup
Dan aromanya kau bawa pergi

Anonymus

Sabtu, 14 November 2015

Selalu Ada Dirimu

Ilustrasi/Ist.

Ada yang perlu kau ketahui
Ucapan kata-katamu
Buat hatiku telah hancur bak kepingan kaca
Rasanya jiwa menelusuri lorong gelap
Tak ku ketahui kemana arahnya

Ku terima kenyataan bahwa kau jauh bukan milikku
Namun, rasanya sesuatu selalu saja buat hati ini terpaut tak ingin pergi
Mengapa aku selalu gagal untuk bertanya
Mengapa aku tidak pernah bisa mengakuinya
Meski hati ini lelah bersandar pada bayangan

Pada akhirnya engkau seperti selalu saja ada d isana
Menunggu kenyataan yang tak kunjung tiba
Jelaslah itu membosankan bagiku

Jauh dalam relung jiwaku
Perasaan ini selalu bergetar untuk ada-mu
Namun, bagaimana keresahan yang timbul
Tak dapat sanggup untuk selalu ku tahan
Hingga selalu saja memeluk bayangmu dalam kesunyian
Nyatanya, cinta yang kuharap itu tak pernah ada

Anonymus

Senin, 09 November 2015

Kisah Terjadinya Danau Tigi di Kabupaten Deiyai

Danau Tigi di Deiyai, Papua. Foto: Google Maps

Cerita ini dikisahkan menurut versi marga Tigi yang bermukim di daerah Kamuu secara turun temurun. Cerita Terjadinya asal usul danau Tigi  telah terbentuk sejak satu generasi sebelum Bapak Dege Bobeuta Tigi. Dege Bobeuta Tigi mengisahkan cerita tersebut di atas kepada putra sulungnya Bapak Gatimaitaka Tigi. Bapak Gatimaitaka Tigi mengisahkan cerita ini kepada putra sulungnya Donatus Tigi. Donatus Tigi menmgisahkan lagi kepada putra sulungnya Jhon Tigi. Jhon Tigi generasi kelima meneruskan kepada peneliti dengan bahasa Indonesia dengan bertujuan mempermudah dalam proses penelitian ini.

Namun empat generasi sebelum pengisah Jhon Tigi keempat-empatnya mengisahkan Cerita Terjadinya Danau Tigi dalam bahasa Mee.

Mereka mengisahkan bahwa danau Tigi adalah seorang putri marga Tigi dari Dogiyaugi daerah Kamuu, bukan dari daerah Tigi. Alasan mereka adalah seorang pemuda warga Woge dari daerah Pona kawin dengan seorang gadis daerah Kamuu. Pemuda Woge menetap di daerah lembah Kamuu bersama gadis di Dogiyaugi. Dogiyaugi merupakan daerah pertemuan si pemuda marga woge dan si gadis lembah.

Hal pertemuan, berkumpul, hidup sebagai suami istri, hidup sebagai saudara, hidup sebagai anggota keluarga secara bersama, dan lain-lain yang penting bertujuan menghasilkan sesuatu. Hal ini dalam bahasa Mee disebut &ldquo Tigii&rdquo.

Dengan singkat Tigii berarti bertemu atau berkumpul untuk menghasilkan sesuatu. Jadi, artinya hasil pertemuan sebagai suami istri antara pemuda Woge dengan pemudi lembah Kamuu, menurunkan satu putri yang namannya Tigiimau Tigi, satu putra Tigii yang namanya Tigiidege Tigii dan dua putra lagi namanya Douw dan Iyowau.

Pemberian nama Tigiimau Tigii dan Tigiidege Tigii artinya putri dan putra yang merupakan hasil pertemuan si pemuda marga Woge dengan si gadis lembah Kamuu.Pemberian nama diri seseorang pada masa lampau di dalam kehidupan suku Mee sekarang diubah menjadi nama marga. Alasan dahulu nama pribadi sekarang diubah menjadi nama marga (clan) karena masa lampau orangnya sedikit dan tidak ada nama marga. Yang ada &ldquoMee&rdquo dalam kehidupan suku Mee pada saat itu. Pemebrian nama Douw dan Iyowau adalah saudaranya Tigiimau dan Tigiidege Tigii. Keturunan mereka berempat tidak boleh memadu cinta antarsatu sama lain sebab saudara kandung.

Keempat bersaudara di atas, mereka tersebar di sekitar daerah Dogiyaugi, yaitu Tekewapa, Epeida, Kimupugi, Digipuga, Titokunu, Abaimaida, Dawaikunu, Bomomani, Bokaibutu dan Puduu.

Orang yang dijadikan sebagai pelaku utama dalam Cerita Terjadinya Danau Tigi adalah Tigiimau Tigii (Putri Tigi). Putri Tigii berasal dari keluarga Woge yang senantiasa hidup baik. Tidak pernah ada pertengkaran antarsuami-istri dan anak-anaknya namanya saja Tigi (berkumpul bersama). Mereka selalu hidup damai, hidup aman dan  tentram.

Namun Putri Tigi kawin dengan seorang pemuda yang sifatnya lalim. Keluarga mereka berdua berantakan karena sifat suaminya tidak berubah selalu saja sifatnya yang jelek berada di dalam dirinya. Lalu Putri Tigi berasal dari keluarga yang nyaman merasa tertekan dengan sifatnya suami. Hal-hal yang baik dari Putri Tigi, diterapkan di dalam keluarga yang baru terbentuk, namun sia-sia belaka sebab suaminya tidak mengerti kehidupan keluarga yang baik.

Dari kedua latarbelakang kehidupan yang berbeda menimbulkan ketidaknyamanan dalam keluarga mereka berdua yang telah terbentuk. Pada saat itu juga hampir melahirkan anak pertamanya, namun suami bengis itu mengusir dengan cara mengutuk istrinya dan janinnya yang ada di dalam kandungan Ibu Tigi. Kata-kata kutukannya &rdquoHei perempuan jahanam keluarlah  dari pintu belakang bersama janinmu yang ada di dalam perutmu&rdquo.

Terpaksa dalam keadaan emosi dan berbadan berat Putri Tigi keluar melalui pintu belakang dan mengembara ke arah utara, lalu berjalan lagi ke arah timur. Dengan jerih-payah menaiki lereng gunung Odedimi. Di gunung Odedimi inilah Putri Tigi memperoleh kekuatan dari dalam dirinya dan berkemampuan berjalan dan bertindak sesuatu.  lalu ia menuruni lereng  gunung  Odedimi sebelah timurnya. Lalu di lembah berikutnya ia bertemu dengan beberapa orang penghuni lembah itu. Putri Tigi  lelah, ia beristrahat di  lembah ini, ternyata di pandangan mata orang-orang di sekitarnya, Putri Tigi dikelilingi genangan air secara tiba-tiba sampai sebatas lehernya. Orang-orang di lembah itu menjadi panik, lalu membatasi diri mereka dengan patokan-patokan kayu buah agar mereka tidak tergenang air sama seperti Putri Tigi.

Putri Tigi sendiripun tidak tahu kalau telah tergenang air di sekelilingnya, tetapi karena melihat orang-orang di sekitarnya membatasi diri mereka dengan patokan-patokan kayu buah, dia terkejut dan terangkat lalu ia terbang ke arah timur yang paling jauh dari tempat itu. Ia turun di sebuah lembah yang terjauh.

Di sinilah ia dapat melahirkan putranya dengan selamat. Putranya diberi nama Takimay. Takimay adalah menghadirkan dirinya di kalangan orang lain sebelum diterima sebagai anggota masayarakat baru, menghadirkan dirinya  secara tiba-tiba di tengah-tengah marga Adii dengan maksud harus diterima sebagai anggota masyarakat di daerah baru berhubung kondisi badan Putri Tigi bukan manusia biasa lagi, melainkan berubah menjadi  genangan air.

Dengan demikian, putranya diserahkan kepada marga Adii untuk dijaga dan dipelihara, sedangkan Putri Tigi sendiri  telah berubah menjadi genangan air yang cukup luas menutupi sebuah lembah baru, Lembah itu sejak Putri Tigi menjadi genangan air sampai saat ini dijuluki  lembah Tigi. Genangan air yang cukup luas dinamakan danau Tigi. Orang&ndashorang di sekitarnya disebut  penduduk Tigi. Daerah di sekitar danau Tigi disebut daerah Tigi. Wilayahnya disebut kecamatan Tigi pada saat ini.

Kemudian di daerah Kamuu yang pernah disinggahi Putri Tigi disebut Tiganidouda. Tiganidouda artinya Putri Tigi pernah singgah di lembah sempit itu. Atau bekas genangan air danau Tigi

Jadi, genangan air yang cukup luas itu adalah Putri Tigi yang terkutuk. Setelah Putri Tigi berubah menjadi genangan air, datanglah bapak kandungnya dari lembah Kamuu untuk mencari putrinya yang menghilang, ternyata putrinya menerima kedatangan Bapak dengan cara terpasangnya genangan air, hingga sebatas lehernya.

Tetapi Bapak tidak panik, lantas Bapak mengatakan terhadap genangan air itu dengan tenang &ldquosurutlah anakku, akulah Bapakmu mencari engkau&rdquo, dengan demikian genangan air itupun surut seketika itu juga. Setelah kejadian itu, dengan terharu Bapaknya memberi nama genangan air adalah danau Tigi, agar keturunan marga Woge dan Tigi dapat mengenangnya.

Sumber: deiyaikab.go.id

Minggu, 08 November 2015

Kata-Kata Bijak dalam Novel "Sang Alkemis" Karya Paulo Coelho

Cover dari Novel "Sang Alkemis"


 *) "Dusta terbesar itu: Bahwa pada satu titik hidup kita, kita kehilangan kendali atas apa yang terjadi pada kita dan hidup kita jadi dikendalikan oleh nasib" - Sang Raja

*) "Takdir adalah apa yang selalu ingin kaucapai. semua orang, ketika masih muda, tahu takdir mereka, pada titik kehidupan itu, segalanya jelas, segalanya mungkin. Mereka tidak takut bermimpi, mendambakan segala yang mereka inginkan terwujud dalam hidup mereka. tapi dengan berlalunya waktu, ada daya misterius yang mulai meyakinkan mereka bahwa mustahil mereka mewujudkan takdir tersebut" - Sang Raja

*) "Dan saat engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membatumu meraihnya" - Sang Raja

*) "Di masa-masa awal kehidupan mereka, manusia sudah tahu alasan keberadaan mereka, barangkali ini juga sebabnya mereka menyerah terlalu cepat, tapi memang begitulah adanya" - Sang Raja

*) Kalau kau memulai dengan menjanjikan sesuatu yang belum kau miliki, kau akan kehilangan hasratmu untuk berusaha memperolehnya - Sang Raja

*) "Sebab aku tidak hidup di masa lalu ataupun di masa depan. Aku hanya tertarik pada saat ini. berbahagialah orang yang bisa berkonsentrasi hanya untuk saat ini" - Santiago

*) "Kau harus mengerti, cinta tak pernah menghalangi orang mengejar takdirnya. Kalau dia melepaskan impiannya, itu karena cintanya bukan cinta sejati. Bukan cinta yang berbicara bahasa dunia - Sang Alkemis

*) "Orang dicintai karena dia memang dicintai. Tak perlu ada alasan untuk mencintai - Fatimah

*) "Penghianatan adalah pukulan tak terduga-duga. Kalau kau mengenal hatimu dengan baik, dia tak akan pernah mengkhianatimu. Sebab kau tahu pasti mimpi-mimpi dan keinginan-keinginannya, dan kau tahu juga cara menyikapinya - Sang Alkemis

*) "Katakan pada hatimu, rasa takut akan penderitaan justru lebih menyiksa daripada penderitaan itu sendiri, dan tak ada hati yang menderita saat mengejar impian-impiannya, sebab setiap detik pencarian itu bisa diibaratkan pertemuan dengan Tuhan dan keabadian - Sang Alkemis

*) "Bukan cinta namanya kalau hanya berdiam diri saja seperti padang pasir, atau menjelajahi dunia seperti angin. Bukan pula cinta namanya, kalau hanya memandang segala sesuatu dari kejauhan seperti matahari. Sebab saat kita mencintai, kita selalu berusaha menjadi lebih baik - Santiago

*) "Setiap orang di dunia ini, apa pun pekerjaannya, memainkan peran penting dalam sejarah dunia. Dan biasanya orang itu sendiri tidak menyadarinya - Sang Alkemis. (*)
 

 

Copyright MC2 @ 2015 Jejak Kaki.

MC2 ,